GRAF DENGAN METODE TETANGGA TERDEKAT


ANALISIS TETANGGA TERDEKAT

ANALISIS TETANGGA TERDEKAT
( NEAREST NEIGHBOUR ANALYSIS)

            Analisis tetangga terdekat adalah sebuah analisa untuk menentukan suatu pola permukiman penduduk. Dengan menggunakan perhitungan analisa tetangga terdekat, sebuah permukiman dapat ditentukan polanya, misalnya pola mengelompok, tersebar ataupun seragam. Analisa tetangga terdekat memerlukan data tentang jarak antara satu permukiman dengan permukiman yang paling dekat yaitu permukiman tetangganya yang terdekat.

Pada hakekatnya, analisa tetangga terdekat digunakan untuk daerah dimana antara satu permukiman dengan permukiman lain tidak ada hambatan-hambatan alamiah yang belum dapat teratasi, misalnya jarak antara dua permukiman yang relatif dekat tetapi dipisahkan oleh jurang atau sungai besar.
Untuk mengetahui pola permukiman penduduk di beberapa desa di Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah telah diperoleh data :
No
P
jarak peta (cm)
X skala
jarak lapangan (km)
1
7 - 1
4,2
105000
1,05
2
1 - 2
1,7
42500
0,425
3
3 - 6
3,4
85000
0,85
4
6 -4
3,7
92500
0,925
5
4 - 5
3,2
80000
0,8
6
5 - 11
3,2
80000
0,8
7
11 - 10
2,5
62500
0,625
8
10 - 14
2,7
67500
0,675
9
14 - 13
1,6
40000
0,4
10
13 - 12
0,9
22500
0,225
11
9 - 15
2,9
72500
0,725
12
8 - 16
2,5
62500
0,625
13
16 - 18
3,8
95000
0,95
14
28 - 27
2,6
65000
0,65
15
19 - 20
1,6
40000
0,4
16
20 - 24
2,5
62500
0,625
17
17 - 20
3,5
87500
0,875
18
26 - 23
2,6
65000
0,65
19
23 - 21
1,8
45000
0,45
20
21 - 22
3,2
80000
0,8
21
22 - 25
2,5
62500
0,625
22
34 - 33
4,5
112500
1,125
23
33 - 32
1,2
30000
0,3
24
32 - 31
1,6
40000
0,4
25
31 - 29
4,5
112500
1,125
26
29 - 30
4
100000
1
27
35 - 36
5
125000
1,25


77,4

19,35

Diketahui :
N  ( jumlah titik ) =  36
J  ( jumlah jarak ) =  77,4 cm
Ditanyakan :
T  (  parameter tetangga terdekat ) = ...?
Penyelesaian :
Skala  1 : 25.000
P  ( panjang peta ) = 28,5 cm
L  ( lebar peta ) = 18,6 cm
Luas = p x l = 28,5 cm x 18,6 cm = 530,1 cm2
Luas sebenarnya  = 530,1 cm x 25.000
                               = 13252500 cm2
                               = 132,525 km2
P =  =  = 0,271646859
Jh =   =  =  =  0,959329193
 J = 77,4 cm x 25.000 = 19,35 km
Ju =  =  = 0,5375
T =  =  = 0,560287

T = 0                                       T = 1,0                                                T = 2,15
Mengelompok                        Random                                 Seragam

Daerah yang diteliti adalah beberapa desa di Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalinnga, Jawa Tengah. Luas daerah penelitian adalah 132,525 km2. Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai T  atau parameter tetangga terdekatnya adalah 0,560287. Dengan memperhatikan kontinuum tentang nilai tetangga terdekat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pola penyebaran permukiman di Kecamatan Purbalingga adalah mengelompok ( cluster ).
Berdasarkan asosiasi yang terdapat di peta, pola pemukiman di Kecamatan Purbalingga mengelompok dan merupakan rural farming atau  merupakan pedesaan yang sifatnya pertanian. Pola permukiman penduduk di Kecamatan Purbalingga adalah mengikuti pola aliran sungai, mendekati areal persawahan, perkebunan atau ladang, dan memanjang di sepanjang jalan. Pola permukiman penduduk yang mengelompok ini sebagian besar karena para penduduk berprofesi sebagai petani sehingga mereka bermukim di sekitar areal persawahan mereka. Hal itu dikarenakan agar mereka dapat dengan mudah mengolah sawah mereka dan menjaganya. Selain itu, pola permukiman penduduk yang mengelompok ini karena beberapa alasan, yaitu berasosiasi sosial, alasan keamanan dan juga keagamaan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan analisis tetangga terdekat adalah Kecamatan Purbalingga memiliki pola permukiman penduduk yang mengelompok atas dasar perhitungan yang menghasilkan continuum nilai nearest neighbour statistic T adalah 0,560287. Pola permukiman yang mengelompok itu di karenakan sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani sehingga pola permukiman mereka mendekati areal persawahan, perkebunan atau ladang tempat mereka bekerja.

MENENTUKAN HAMILTONIAN GRAPH DENGAN METODE TETANGGA TERDEKAT (Nearest Neighbor Method)

Prihatin .

Abstract


Teori graph m
erupakan salah satu cabang matematika yang banyak dipelajari, pada penerapannya banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan teori graph, salah satunya adalah menentukan sirkuit Hamilton, suatu graph terhubung G dikatakan mempunyai sirkuit Hamilton jika terdapat sirkuit yang mengunjungi setiap verteksnya tepat satu kali (kucuali verteks awal dan verteks akhir, jadi apabila kita akan menentukan apakah graph tersebut Hamilton haruslah kita mencari sirkuit Hamiltonnya terlebih dahulu.
Misal G adalah suatu graph berbobot dengan n verteks, yang terbentuk dari verteks a1,a2, ? ,an, pilih verteks a1,a2, ?,an yang memiliki bobot terendah hingga terbentuklah suatu sirkuit Hamilton. Menentukan sirkuit Hamilton dengan cara inilah yang disebut dengan metode Tetangga Terdekat (Nearest Neighbor Method). Namun berdasarkan teorema yang ada, pada metode ini tidak menjamin bahwa jarak total sirkuit Hamilton yang diperoleh adalah yang paling minimum.

TRANSLATION

Graph is part of mathematics that have been learent, many problem can solve by using a graph. For exemple fixed circuit Hamiltonian, a graph connected G called circuit Hamiltonian. If there a circuit that paased every verteks once, exept at the first and at the end of verteks. So if we will fixe that graph Hamiltonian or not, first way we must look for the Hamiltonian.
Foe exemple G is a graph weighted by n verteks, Hamiltonian formed from verteks a1, a2, ?, an, an choose verteks a1, a2, ?, an that has low weighted until formed a circuit Hamiltonian. Fixed a circuit Hamiltonian by this way it?s called ?Nearest Neighbor Method? but as a result the theorm on this method is not guarantee the distance of circuit Hamiltonian is the least.

Metode tetangga terdekat adalah metode yang digunakan untuk menentukan jarak terpendek atau terdekat. Metode tetangga terdekat ini termasuk ke dalam sirkuit Hamilton. Disebut sirkuit Hamilton karena metode ini menggunakan lintasan tertutup dan sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah MULTIMEDIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN

PROYEKSI AKSONOMETRI

GEOGEBRA