TAKSIRAN INTERVAL UNTUK PROPORSI
A.
Definisi Taksiran
Interval Untuk Proporsi
Misalkan X adalah peubah acak
berdistribusi binomial dengan parameter n
dan p. dalam hal ini, n menunjukan banayak pengulangan
percobaan dan p menyatakan proporsi dari peristiwa yang diperhatikan atau
sukses. Kita akan menetukan lebih dahulu taksiran titik untuk p yang tak bias. Dalam distribusi
binonmial berlaku bahwa E(X) = np.
Dari E(X) = np,
maka E
jadi taksiran titik untuk p yang tak bias adalah
adalah
.
B. Distribusi Untuk Penaksir Titik
kita
akan menentukan distribusi dari
.
distribusi binomial dapat didekati kepada distribusi normal untuk n →
.
pendekatan ini dinamakan sebagai pendekatan De
Miovre-Laplace. Berikut ini akan dijelaskan penurunan dari pendekatan
tersebut. Fungsi kepadatan peluang dari X adalah :
f(x) =
=
0 ;
lainnya.
Kemudian
digunakan pendekatan Sterling’s untuk
n!,x!, dan (n – x) yaitu :
(i)
n! =͂
.
(ii) x! =͂
.
(iii)
(n
– x)! =͂
.
Lalu
ketiga hasil pendekatan diatas disubstitusikan
kedalam fungsi kepadatan peluang
f(x).
f(x)
=
=
.
=
=
.
=
=
=
Dengan
: N =
ln N =
+
Misalkan
: Z =
Hubungan
antara nilai x dan X dengan nilai z dari Z ditentukan dengan :
Z =
(i)
x = np + z
(ii)
(iii)
= n (1
– p) - z
(iv)
Sehingga
:
ln
N = (np +
+
) . ln
+(np
+
+
) . ln
Dengan
menggunakan perluasan deret MacLaurin diperoleh :
(i)
ln
(ii)
ln
Maka
:
ln N = (np +
+
)
+ (np +
+
)
=
(p + q)
=
.
Karena
z
.
Ternyata
secara pendekatan peubah acak X berdistribusi normal dengan rerata np dan
variansi npq. Atau ditulis X berdistribusi N (np;npq). Sehungga peubah acak
i.
µ = E
ii.
C. Besaran Pivot
Kita
menentukan besaran pivot, yaitu besaran yang mengandung
pivotnya adalah:
Z
=
D.
Distribusi Untuk
Besaran Pivot
Kemudian
kita akan menetukan distribusi dari Z itu. Dengan menggunakan teknik fungsi
pembangkit momen, Z akan didistribusi normal baku. Atau ditulis Z berdistribusi
N(0;1). Grafik dari Z =
0
|
Za/2
|
-Za/2
|
Gambar
4.4.
Dari
gambar 4.4 dapt dilihat bahwa :
P(
P
P
Karena
nilai p tidak diketahui maka p ditaksir oleh p̂=
.
P
Jdi
taksiran interval untuk proporsi p dengan derajat keyakinan sebesar (
adalah:
Dengan
:
i.
ii.
Untuk
lebih memahami penerapan dari taksiran interval untuk proporsi, berikut inim
akan diberikan contoh soalnya.
Contoh 4.4:
Misalkan
diperumahan Elok Permai pekerjaan para kepala keluarganya dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu: pegawai negeri,
pegawai swasta, dan membuka usaha sendiri.kemudian diambil sampel acak yang
terdiri dari 350 kepala keluarga dan dilihat jenis pekerjaanya. Ternyata 210
kepala keluarga diantaranya bekerja sebagai pegawai negeri. Tentukan taksiran
interval untuk proporsi yang sebenarnya dari kepala keluarga yang bekerja
sebagai pegawai negeri dengan menambil derajat keyakinan sebesar 90%.
Penyelesaian :
Taksiran interval untuk
proporsi dengan mengambil derajat keyakinan sebesar 90% dirumuskan sebagai
berikut :
Dalam
hal ini;
i.
ii.
iii.
adalah nilai yang diperoleh dari tabel
distribusi normal baku dengan peluan sebesar 1 - 0,05 = 0,95 . ternyata
= 1,645
Jadi
:
0,6
– (1,645)
0,6 +(1,645)
0,6
– 0,04 < p < 0,6 + 0,04
0,56
< p < 0,64
Sehingga
taksiran interval untuk proporsi yang sebenarnya dari kepala keluarga yang
bekerja sebagi pegawai negeri di perumahan Elok Permai terletak antara 56% dan
64% dengan mengambil derajat keyakinan sebesar 90%.
Komentar
Posting Komentar